aritmati-ka-mu
6 hingga 12.24 dentang kali terjaga
tak sekali dua empat pun aku terlupa
namamu menyeruak ke permukaan, kapan saja
kadang menyelinap malu - malu, kadang terlonjak terang-terangan
tapi, di malam - malam dimana hati berceceran,
namamu meluap
seperti banjir
di musim
kemarau
0 hingga 27
4 kali dilalui
tak sekali 30 pun aku lewati
tanpa suaramu yang menyelubungi.
atau ekspresimu yang itu. yang ini
bisa cerita kita yang itu. yang ini
kamu ada dimana - dimana
dalam keheningan
anehnya, juga dalam keramaian
saat sendiri
saat bersama teman - teman kita
di dinding
di lantai
di kaca
dimana - mana
seperti hantu,
di siang
yang pijar
1 hingga 790
68.256.000 tak terhitung juga
lelah, tentu saja, tapi tak ingin menyerah
menanti, tetapi menanti sesuatu yang tak pasti
hingga perasaan itu memadat, melebur, mencair, memuai
hingga menguap
satu - satu
pelan
tapi pasti
tak juga mampu melepas
melepas, sesuatu yang tak pernah kita punya
bukankah itu aneh?
2 kali 2
mudah saja
tapi tak ada yang mencoba
mereka bilang dunia tak ada bingkai
tetapi penggaris kita berbeda
mereka bilang dunia itu sempit
tapi ego kita luas
luas
seluas laut
teman kita
dulu
1 kali 1
..........
aku tak ingin
bermain dengan
aritmatikamu
dan logikamu
lagi.
0.
0 comments:
Tell me anything