Malam ini, aku banyak tertawa
Aku mentertawakan perpisahan dan kata "selamat tinggal" 

Kata yang selamanya aku  pernah berjanji akan aku benci

Aku mentertawakan jalan kita yang carut marut, berputar, yang tak pernah bertemu

Aku mentertawakan masa depan yang selalu kau banggakan itu, 

yang tidak pernah ramah untuk kita berdua

Aku mentertawakan keangkuhan waktu saat ia mempertemukan dan memisahkan kita

dengan segala relativitasnya, dengan segala butir - butirnya

dan waktu kita yang tidak pernah tepat tergariskan untuk bersama

Aku mulai mentertawakan kecanggungan, kekakuan, kekikukan kita

Seakan - akan semuanya yang dahulu tak pernah ada

Aku mentertawakan kesibukan mereka untuk memberi komentar

Segala hal yang mereka katakan, sudah pernah aku lihat dan aku sadari

Aku sudah mengenal dirimu sesungguhnya, segala potensi dan karaktermu

bahkan sebelum kamu menyadarinya

Aku mentertawakan hadiah yang tidak jadi aku berikan  

Aku mentertawakan air mata ini, yang menggantung di pelupuk dan tak menetes

Aku mentertawakan lagu - lagu sentimental bodoh yang sayup - sayup kudengar

Aku mentertawakan kenangan - kenangan yang kita punya

Aku mentertawakan semua perpisahan kita yang mirip - mirip. 

Aku mentertawakan degup jantung yang mendadak tidak beraturan, 

sesak napas yang sama pada momen yang selalu sama 

gemetar yang sama pada tangan dan kakiku

Aku mentertawakan momen ketika aku masih menyadari segala detail kecil itu

senyummu, tawamu, tatapanmu, cara kamu mengibaskan tangan, memegang rambut, 

dan berjalan, melangkah, duduk, dan menahan tangis.

Ohya, aku bahkan mentertawakan suaramu

suara yang tidak pernah membuatku bosan untuk ku dengar berjam - jam

Aku mentertawakan tahun - tahun yang pernah terhapus

Aku mentertawakan semua yang pernah kita miliki, 

semua yang kita miliki sekarang, 

semua yang akan kita miliki

Dalam diam, aku mentertawakan perasaan ini. 

Aku sudah berjanji aku tidak akan menangis :)