perspektif bayangan

11:34:00 PM Valencia Ng 0 Comments

 kamu melangkah
satu demi satu dan aku selalu ada
dan saat kulihat kau menangis
mau tak mau aku juga
saat gelak tawamu membahana
aku juga tertawa
hanya saja tanpa suara
seperti film bisu saja
tidak diakui eksistensinya
tidak terasa 
tidak teraba

aku melangkah
yakin aku dirimu tak akan mengerti
ketika jarak sudah mulai bicara
dan ketika waktu sudah mengepakkan sayapnya
seketika itu pula
bukan dirimu lagi yang membuatku jatuh cinta
hanya bayanganmu
karena hanya dia yang ada
yang dapat terasa
yang dapat diajak bicara
yang teraba. 

bayangmu mengikutiku
terlebih jika matari sedang pijar - pijarnya
mengikutiku
menghantuiku
dan aku ketakutan 
karenanya
mengapa kamu, bayang
tak juga rela melepaskku? 
masa laluku, tersayang, kenapa tak juga
kau lupakan dan berhenti
mengejarku
sedemikian rupa
karena kau tak ada.
di saat - saat tergelap
kau menyaru
dalam gelap dan dalam mega

bayangmu menemaniku
ketika kau pergi, 
ketika aku menangis sepanjang jalan pulang
bayangmu tetap setia tinggal di benakku
persis
persis saja
seperti film rusak yang terus menerus diulang
bayangmu berbicara kata - kata yang selalu kuhafal
bayangmu ada ketika kau tidak ada
bayangmu tetap ketika dirimu berubah 
berubah jauh
jauh
jauh
jauh
kurasa aku sungguh telah jatuh cinta dengan bayangmu

demi apapun, demi bayanganmu. maukah kau meninggalkanku?
berhenti mencintaiku terlalu dalam seperti ini
ini terlalu pekat. terlalu gelap. 
aku tidak membutuhkannya
dan tidak layak menerimanya

demi apapun, demi bayanganmu, demi kamu yang menjauh
maukah kau tetap tinggal, bayanganmu ? 
hingga aku
tak lagi
merasa
sendiri
lagi.  

0 comments:

Tell me anything