Enam
Pasti kamu tidak percayaBahwa kebetulan itu ada
Tapi sungguh ada.
Tanggal enam kita didudukkan bersebelahan
Hari itu siang yang panas, pengap, dan melelahkan
Enam minggu pertama dilewatkan dengan canggung
Kau pelan - pelan menjadi teman cerita
Kemudian teman sepermainan
Lalu teman dekat
Hingga sahabat.
Sudah, sampai situ saja.
Enam bulan kemudian rasa itu semakin ada
Mulai munculah pembicaraan - pembicaraan saat malam
Setidaknya enam puluh menit setiap harinya
Di penghujung tahun,
tanpa sebab kau mendiamkanku enam hari lamanya
Bahkan hujan, ataupun kata maaf tidak kau dengar
Kau menghindar
Dan aku kesulitan menggapai
Saat aku menyerah,
kau datang kembali
tanpa maaf
Dan bodohnya aku terima saja.
Setiap tanggal enam berikutnya
aku akan berdoa dan kembali ke bangku itu
Kembali ke siang yang pengap, panas itu
Enam tahun sudah, dan kita tetap berteman
Hanya sekali - kali kembali
dan menertawakan kebodohan dan keluguan
sebuah angka enam.
0 comments:
Tell me anything