Petrichor

3:45:00 AM Valencia Ng 0 Comments

Aku sering berpikir tentang tetesan hujan
Bagaimana mereka dengan berani
Meluncur dan jatuh begitu saja
Seakan berlomba untuk terlebih dahulu
Mengecup halus permukaan tanah
Dan terserap sebelum hilang sepenuhnya.

Kamu tersenyum mendengarnya
Aku juga berpikir demikian, kau terdiam sejenak,
Kau melihatnya dari sisi yang salah, katamu
Tidakkah kau lihat, hujan membasuh segalanya
Membasuh pijarnya matahari dan debu yang mengering

Tapi, bukankah kita terbuat dari debu?
Apa yang terbuat dari debu akan kembali menjadi debu?

Bukankah hujan adalah hal yang sama?
Kau mulai menatap langit yang bewarna kelabu
Apa yang telah pergi, akan kembali, lagi....dan lagi...
Segalanya takkan pernah hilang, hanya berubah bentuk
Hanya berubah fungsi
Segalanya berputar, dan akan kembali pada asalnya
Pada tujuan aslinya

Maka, dengan kepergianmu yang tiba - tiba
Setiap kali hujan turun, dan manusia mulai berlarian ke tepian
Aku.... aku akan melihat adanya harapan
Aku tidak akan berlari, ataupun mengeluarkan payungku
Tidak perlu, hal-hal semacam itu hanya membuang waktu
Aku akan menatap ke atas, ke langit yang bergemuruh
dan menari-nari di bawah siraman air

Hujan selalu kembali,
selalu menemani, dan membasuh jiwa - jiwa yang sepi
Hujan ada saat kau kedinginan waktu itu, di pantai berlumpur
Hujan ada di hari - hari terpenting dalam hidupmu,
membingkai perpisahan dan pertemuan dengan begitu indah
merayakan hari jadimu, dari tahun ke tahun
mungkin suatu saat akan menemani ketika kamu kembali menjadi debu
Hujan ada waktu bunyi lonceng gereja berdentang enam kali
Hujan ada,
Hujan selalu ada.

Bau hujan samar tercium
Dalam diam, aku mulai tersenyum

Dunia hanya berputar, itu saja
Kamu pasti akan kembali.

0 comments:

Tell me anything