Percikan
Ada sesuatu tentang kembang api yang membuatnya terkagumKetika api itu menyulut dan perlahan membakar
Pelan, pelan turun, dan sampai pada ujungnya
Sesuatu terbang,
Terbang,
Menuju ke langit yang pekat karena gelap
Dan langitpun pecah
Pecah, berkeping - keping,
dan kembali gelap lagi.
Hanya pada waktu tertentu ia akan menyalakan api itu
Lalu ia akan lari, menjauhi apinya
Kenapa, ia tak tahu
Kenapa menjauhi sesuatu yang sudah kita sengaja lakukan
Ketika langit pecah dan semburat warna melukis gelapnya malam
Ia melihat kebahagian,
Sepersekian detik, dan ia akan lupa segalanya
Melihat kagum warna dan suara yang bercampur ruah
Bintang dan bulan sejenak terlupakan
Hanya ada perayaan, gembira, pesta pora,
Walaupun untuk sementara.
Pernah ia melihatnya dengan begitu dekat hingga percaya
seakan - akan percikan itu turun kepadanya
hanya untuknya, hanya untuknya semata
Pernah ia memaksa seseorang untuk menemaninya
Keluar di malam yang basah dan larut
untuk melihat kembang api mekar, berlomba menghias angkasa
Pernah ia menunggu, menunggu hingga lewat waktunya
untuk melihat, apakah kini ia sendiri, atau sekarang bisa berbagi
Berbagi sepersekian detik kebahagian itu, keajaiban itu
Hal itu pernah membuatku bertanya,
bukankah kita seperti demikian adanya?
Tak peduli mengeluarkan berapapun biaya
untuk mengecap kebahagiaan sebentar saja
Hidup...... dan kebahagiaan sementara....
Sebelum malam kembali pekat,
dan hanya bau serta debu yang memedihkan mata
Sudah malam, waktunya kembali tidur,
suaramu terdengar berat dan matamu jelas mengantuk
kau menunggu untuk aku kembali untuk masuk
Aku melihat sekali lagi ke langit dan kemudian mengangguk,
Besok kita akan kembali ke realita.
0 comments:
Tell me anything