Blog Challenge Part 2/5

8:10:00 PM Valencia Ng 0 Comments


7. Five pet peeves
Hmmm banyak yang ga disuka sebenernya. Tapi waktu harus nulis gini malah ga kepikiran. Coba dulu ya
- Pintu kamar yang ga ditutup
- Orang bersin / batuk ga ditutup
- Dipotong pas lagi ngomong
- Dibilang sibuk
- Too-good-to-be-true movies

8. What you ate today
Hmmmm. Tadi siang quality time bersama manusia - manusia kesayangan. CN, gaby, reta, tia, dan esta! :D Makan kwetiauw sapi setelah sempat tertipu dengan menunya tapi lumayan sih makan sehat :') Makan kue keju ama rempeyek tia yag enak dan bisa dibeli! Uyeah

9. How important you think education is 
 Okay, basically, pertanyaan gw se simple ini : pendidikan apa? pendidikan formal? pendidikan moral? pendidikan khusus? 
Menurut gw, pendidikan itu sangat penting. Tapi balik lagi harus ke keluarganya masing - masing. Sebelum masuk sekolah, harus kuat dulu pendidikan moral dan informal di keluarganya. Pas anak lagi penasaran sama sesuatu, jangan dipendem ato dibilang 'sok tau'. Ajarin dia. Jangan waktu masih batita gitu udah dimasukin ke KB atau sekolah gitu. Kasian sama anak - anaknya. Let kids be kids. Pendidikan agama dan nilai - nilai itu udah harus ditanemin dari kecil banget. 
 Kemudian, pendidikan formal. Jujur aja, dulu gw termasuk yang prefer anaknya home schooling, udah orang tuanya aja yang ngajarin. Cuma, setelah ngobrol dan banyak berdiskusi dengan orang lain, gw menyadari kalau pendidikan formal diperlukan juga. Cuma emang, pendidikan kalau di Indonesia ini perlu banyak di improve (bahkan ga cuma Indonesia, kalau berdasarkan yang gw baca - Amerika juga). Hal paling mendasar yang perlu diubah adalah sistemnya. Walaupun gw sangat kuat dalam hafalan, gw ga setuju seorang anak harus menghafal. Biarkan dia mengerti, jadi beneran kepake. Bukan sekedar dihafal. Untuk masalah sistem, gw pernah panjang banget diskusi ama temen deket gw soal sistem pendidikan yang perlu diubah. Kalau menurut dia, yang perlu diubah adalah sistem ujiannya. Kenapa ada Ujian Nasional? Kenapa kalau ulangan harus close book? Menurut dia, lebih baik ulangannya open book tapi soalnya analytical. Menurut gw, yang penting diubah adalah hubungan dan sistem antara guru dan murid. Guru bukan selalu benar dan murid bukan sesuatu yang harus ngikut aja. Murid dan guru semestinya bisa berdiskusi dan langsung tidak langsung, guru menjadi mentor bagi murid - muridnya. Menurut gw, sistem mengajar selama ini dimana guru di depan menjelaskan itu udah ga efektif sama sekali. Perlu suatu pembaharuan dengan sistem di kelas gini. Jadinya emang murid lebih ke arah 'learning', bukan 'studying'. Selama ini, bagi gw pendidikan itu proses. Kalo banyak yang ngeluh, misalnya, karena fisika 'ga kepake' di dunia kerja - gw berpendapat lain. Gw benci fisika, jujur aja, tapi dengan ngelewatin itu gw berhasil melatih daya tahan gw, problem solving gw, time management gw, berhasil keluar dari comfort zone. 
 Selain pendidikan formal, penting banget untuk pendidikan di luar kelas sendiri, karena emang pendidikan ga bisa berhenti di dalam kelas aja. Idealnya, setiap murid rajin baca. Tapi ya ga tau ya, kenapa sekarang baca diasosiasikan dengan sesuatu kegiatan yang bikin malesin gitu. Padahal kalo mau jujur tiap hari ya kita baca juga, mau baca twitter orang kek, mau stalking orang, mau ngescroll path gitu ya ujung - ujungnya baca juga. Coba dalam sehari semua social media kita konversikan, mungkin udah beberapa halaman di buku udah kebaca kali. Baca itu penting karena ga semua pelajaran bisa masuk ke otak hanya dalam 2 jam pelajaran di kelas. Banyak yang masih bisa di eksplor. Selain baca, semestinya juga pendidikan ada dimana aja. Film, tv, iklan dan sebagainya mestinya mendidik juga, bukan hanya menjual. Jangan bayangin yang dimaksud mendidik adalah 24 jam lomba cerdas cermat gitu tapi sesuatu yang mendidik kan bisa dikemas dengan cara yang menarik. 
 Secara garis besar, kenapa kita harus belajar? Kenapa pendidikan itu penting? Pendidikan itu penting karena pendidikan dapat merubah mindset seseorang. Dua hal yang selalu gw dengung - dengungkan, yang selalu gw bawa kemana - mana gw pelayanan dan organisasi adalah 2 hal itu. 2 hal yang dapat mempertahankan suatu kelangsungan bangsa ataupun organisasi atau apapun itu, dan dapat memajukan juga. 2 hal itu adalah cara pikir atau mindset yang benar dan regenerasi. 2 hal itu bisa dicapai dengan pendidikan. Dengan mindset yang benar, maka ada hal -hal berbeda yang didapat - yang dapat membuat seseorang maju. 
 Tetapi, akhir - akhir ini gw sedang dikecewakan dengan manusia - manusia yang terdidik yang ternyata jalan pikirnya masih konvensional banget. Hal ini membuat gw berpikir bahwa ternyata pendidikan itu masih banyak yang perlu diolah lagi, mungkin sistemnya yang belom berjalan efektif, atau kita nya sebagai pelajar yang emang belom mengerti privilege yang kita dapet untuk menjadi terdidik. Kalau manusia terdidik, sesungguhnya dia punya power yang bisa dilakukan untuk kejahatan atau kebaikan. Tapi terdidik disini, kalau menurut standard gw bukanlah masalah nilai bagus dan sebagainya tapi dari seberapa jauh mindset berubah. Kalau nilai bagus, ip bagus, tapi cara pikir masih ga berubah, ya buat apa? Kalau nilai bagus, afalan semua, untuk apa? 
 Tapi inget apapun pendidikannya penting untuk ngedalemin passion masing - masing. Pendidikan disini yang gw omongin jauh, jauh lebih besar konsepnya dan tinggi standardnya daripada sekedar sekolah atau punya ijazah. Pendidikan disini bukan masalah sistem yang berlaku sekarang. Gagal dalam sistem pendidikan bukan berarti bodoh. Thomas Alva Edison dikeluarin dari sekolahnya kok. Albert Einstein raportnya jelek. Itu bukan menjadikan seseorang manusia yang gagal. Yang terpenting adalah proses dan ngeluarin potensi masing - masing dan pembaharuan pemikiran. Kalau masalah sistem, masih banyak banget yang perlu dibetulkan. 
 Kalau bicara pendidikan, bagi gw yang paling menginspirasi sejauh ini adalah Sasuko Kobayashi - kepala sekolah nya si Totto Chan yang bener - bener nerima setiap muridnya apa adanya. Disini proses pembelajaran lebih penting daripada sekat - sekat formalitas sekolah. Anak - anak bahkan masih inget sekarang. Sekolah jadi suatu proses yang menyenangkan bukan suatu yang bikin males. Selain itu, Morrie Schwartz juga - dia profesor sosiologi. Dia bener - bener deket banget sama muridnya. Murid-muridnya diajak berdiskusi dan sebagainya - he's so inspiring sampe2 gw ngerasa sedih kenapa ya ga pernah dapet dosen Morrie :')

10. Put your music player on shuffle and write the first ten songs that you play
John mayer - dreaming with a broken heart
Jason Mraz - 5-6
Sara Bareilles - Many the miles
Kerispatih - tak mungkin lagi
Katy Perry - love me
Avril lavigne - knocking on heaven's door
Drew - unromantic
Frank Sinatra - I got you under my skin
Phil Collins - Look through my eyes
Adhitia Sofyan - Reality

11. Your family 
What to say? kayaknya udah sering cerita ya.....
Bokap dan nyokap adalah 2 kombinasi yang bertolak belakang, beda agama, dan ga pernah berantem di depan kedua anaknya. Kalau yang satu lagi kesel atau apa pasti diem dan satunya lagi langsung nyadar. Toleransi tinggi banget. They've been through a lot. Bokap tipe yang ngasih segala nya buat anaknya dan nge-ekspresiin sayangnya dengan pengabdian dan actions. Nyokap tipe yang ngurus semuanya - ini nular ke gw. Bawaanya pengen ngurus segala sesuatu hal aja gitu. Hahahahaha. 
Kedua kakak gw umurnya jauh banget ama gw dan kita bertiga beda banget. Kakak gw pertama itu tipe realistis. Mungkin tipe orang kebanyakan di dunia ini, tipe 'ideal' menurut majalah dan tv. Tinggal di sub urb, anak satu, punya 2 anjing, working mom, plus bisnis kecil - kecilan juga. Tipe yang investasi kpr ngurus ini dan itu, menabung, berhemat, menambah kelebihan diri dan sebagainya. Kakak gw yang kedua itu hedonis. She's a party goer, tipe suka jalan dan extrovertnya lebay. Boros parah. Anak - anaknya itu spoiled dan bener - bener disayang banget sama dia.Kakak gw yang kedua ini ga ngitung - ngitung. Kalo gw tipe idealis yang sukanya sejarah filsafat literatur dsb. Intinya kalo mau gampang, misalnya kakak gw yang pertama itu bacaannya waktu muda Trubus, buku resep masak, dan buku tentang rumah. Kakak gw yang kedua demennya Gadis dan kawanku, gw demennya novel Pramoedya Ananta Toer. Hhahahahah! 

12. Five guys whom you find attractive
Is it okay to mention fictional characters here? 
- Mark Darcy
Current favorite. Pacar. Calon suami. HAHAHAH. Duh. Sebenernya tingkat ngefans meningkat secara lebay di saat tau Mark meninggal. Gw bisa panjang banget ngejelasinnya kenapa suka. Mungkin bisa nulis blog post sendiri. Tapi emang ada beberapa hal yang bikin menurut gw Mark attractive sih. Ga mungkin gw jelasin panjang panjang karena tugasnya gw lagi banyak bangeeeeeeet dan udah keburu nulis panjang sebelomnya di soal - soal sebelomnya. Penjelasan singkat padat jelas ya. Pertama, adalah bagaimana dia mencintai Bridget apa adanya. Beneran apa adanya, unconditional. Adalah saat Mark nerima Bridget bahkan ngasih kesempatan untuk new start, asli itu attractive banget sih. Disaat Bridget lagi insecure - insecure, Mark tetep sayang. Kedua, Mark is a barrister. Gw suka dengan pekerjaan Mark di ranah hukum, lebih - lebih - dia berkerja sebagai human rights lawyer. Pekerjaan semacam ini sangat langka menurut gw. Dia kerja untuk orang - orang yang diperlakuin ga adil.  Ketiga, Mark itu cerdas. Cerdasnya itu terlihat dari cara dia nyelesain masalah dan ga gampang kebawa emosi. Keempat, Mark itu the gentleman banget. Kelima, the fact that he's not perfect. Mark itu kaku, aloof, dan sebenernya di dalemnya banget insecure juga tapi ya orang yang ga perfect itu sangat menarik buat gw. Selain itu Mark juga setia, ga gampang pindah ke lain hati walopun punya banyak alasan dia karena dia punya semuanya. Dia juga family man banget. Banyak banget sebenernya alasan lainnya, tapi ya sadar tipe begini mungkin ga ada - dan kalo ada mungkin ga banyak - dan kalo ada walopun sedikit itu - belom tentu mau sama gw hahahahahahha. Kalo gosipnya cewek2 banyak jatoh ke tipikal bad boy, jujur aja menurut gw yang menarik dari dulu itu tipikal Mark dibanding Daniel. 
- Soe Hok Gie
Bukan fiksi, tapi sudah meninggal. Gilaaaaaa inspiring banget. Otaknya kelewat cerdas, bahkan dari SMA dia banyak tau apa yang mungkin gw ga tau dari sekarang. Idealis parah dan beneran kalo ngebaca tulisannya itu seakan - akan sama - sama tertawa sarkastik ama realita. Soe Hok Gie itu berani beda, cerdas, idealis, berani untuk ngambil resiko, selamanya mencari kebenaran, dan berani untuk turun tangan langsung. Kritiknya mungkin pedes banget dan kata - katanya bener bener merobek jiwa hahahaha tapi waktu dia jatuh cinta, dia beneran jatuh cinta. Gie terkesan playboy sih. Pokoknya tipikal Gie itu menarik banget menurut gw. Sangat pengen bisa diskusi dengan orang - orang semacam dia
- Keenan 
Tau perahu kertas? Nah iya dulu gw ngefans banget dengan tipikal Keenan. Bisa diajak bercanda, bisa diajak ngerandom, selain itu passionate banget dan idealis juga. Keren lah pokoknya. Keenan itu berani untuk ngikutin kata hatinya, berani untuk ngejar mimpinya, berani untuk berkorban di saat dia diperlukan, berani untuk ngebelain bapaknya yang ga pernah ngedukung dia. Sangat, sangat menarik. Satu hal kekurangannya Keenan adalah ketidakmampuannya untuk langsung ngutarain apa yang dia rasain. Tapi walopun begitu most of the time Keenan itu inisiatifnya tinggi banget, cintanya everlasting, dan impulsif. Menarik menurut gw sih hahahaha. 

Nah yang dua nya lagi gw bingung. Gw ngefans dulu ama Rhett Gabler, Mr. Darcy, Mr. Big, dan sebagainya sih tapi kurang lebih ya alasannya sama ama alasan - alasan di atas. Jadi bingung aja kalo harus nulis ulang hahahahahhahaha 

0 comments:

Tell me anything